-->
DONASI VIA PAYPAL Bantu berikan donasi jika blog ini dirasa bermanfaat. Donasi akan digunakan untuk membeli domain www.mediasekata.com. Terima kasih :)

Alasan Vape Lebih Baik Dari Rokok

Post a Comment
Assalamu’alaikum manteman !

Di era milineal ini banyak hal-hal baru yang membawa kita ke arah yang lebih baik, namun juga tak sedikit ke arah yang kurang baik. Yah, bagaimanapun juga, semuanya kembali ke pribadi masing-masing.

Karena masih banyak yang salah kaprah, maka di artikel kali ini kita akan coba bahas tentang manfaat beralih dari rokok konvesional ke vape, dan kenapa dikatakan vape lebih baik.

Dalam hal ini penulis terlebih dahulu akan memakai semacam istilah/filosofi lama yang dulu didapatkan sebagai pola pandang, yaitu, baik dan buruk kembali pada personal individu, juga tergantung pada cara dan penggunaan yang tepat.

“Api kata orang jahat karena bisa melahap apapun yang disentuhnya, namun pada hakikatnya ia berguna pula bagi kehidupan. Air kata orang baik, padahal jika terlalu banyak juga membawa dampak buruk dalam kehidupan”.

Apa yang bisa kita petik dari kutipan diatas?
Ya, apapun itu bila berlebihan akan berdampak tidak baik, tapi bukan berarti ia juga buruk

Terkadang manusia ini lupa untuk melihat hal dasar atau poin penting pada suatu perkara. Misalkan bagi penulis sendiri, hujan adalah anugerah dan rahmat dari ALLAH S.W.T., Namun bagi sebagian orang hujan adalah sebuah masalah bahkan bencana karena bisa menyebabkan banjir. 

Padahal jika kita kaji lagi, penyebab banjir yang sebenarnya adalah karena ulah manusia itu sendiri, bukan karena hujan. Bagaimana tidak? Manusia kerap kali mengenyampingkan kebersihan, buang sampah sembarangan yang tidak hanya menyebabkan bau, namun keberadaan sampah yang berserakan dimana-mana yang akhirnya menyebabkan banjir.

Saat banjir datang pun kita masih sering mengambing-hitamkan pemerintah. Oleh karena itulah, kesadaran pada diri masyarakat sendiri sangatlah penting.

Begitu pula dengan vape, masyarakat masih rada malas mencari informasi lebih lanjut sebelum mengutarakan opininya ke publik. Mereka seperti lupa menggaris-bawahi bahwa vape lebih baik daripada rokok konvesional.

Gambar google


Arti/makna “lebih baik” menurut KBBI sendiri adalah “lewat dari semestinya”. Mari kita kupas satu persatu guna mendapatkan maksud dari kalimat tersebut terhadap vape.

ASAP adalah hasil dari suatu PEMBAKARAN, sedangkan UAP adalah hasil dari PEMANASAN. Rokok konvensional mengandung banyak zat, salah satunya ialah nikotin dan TAR yang kemudian melalui proses pembakaran ketika hendak dihisap.

Lihat saja pada salah satu rokok konvensional mengandung 13 mg TAR dan 1 mg nikotin perbatangnya. Dalam satu bungkusnya berisi 20 batang dengan kegiatan merokok sehari menghabiskan paling banyak 2 bungkus rokok.

Katakanlah sehari hanya menghabiskan sebungkus rokok, maka dalam 1 hari kita sudah menyerap 20 mg nikotin. Jika 20 mg nikotin x 30 hari = 600 mg nikotin dalam sebulan.

Sedangkan pada vape tidak melewati proses pembakaran melainkan pemanasan dari kawat khusus vape yang dijadikan coil, serta menggunakan kapas alami khusus vape guna menampung liquid yang kemudian di uapkan oleh proses pemanasan dari coil tersebut.

Kandungan atau komposisi dalam liquid vape sendiri juga terdiri dari bahan-bahan yang bisa kita temui pada bahan makanan, snack, minuman botol, serbuk minuman sachet-an, hingga obat asma. Artinya liquid vape layak untuk digunakan.

Liquid vape tidak mengandung TAR dan tidak melewati proses pembakaran. Nikotin yang terkandung pun bervariasi mulai 3 mg, yang rata-rata tidak semua liquid itu murni berisi 3 mg nikotin, melainkan cuma 2-2,5 mg atau lebih sedikit saja.

Pemakaian liquid vape yang penulis sendiri rasakan, untuk pemula di awal penggunaan mungkin akan menghabiskan 1 botol liquid isi 60 ml atau 100 ml dengan 3 mg nikotin selama 1 minggu karena enak dan efek transisi yang dirasakan (karena biasanya menerima 20 mg nikotin/hari).

Jadi, 3 mg nikotin dalam 1 botol x 7 hari = 3 mg nikotin, yang artinya dalam 4 minggu hanya menerima 12 mg nikotin dalam tubuh dengan penggunaan 0,4 sekian mg nikotin perharinya.

Bila dibandingkan dengan penulis yang sudah lama beralih ke vape, pemakaian 1 botol liquid 100 ml dengan 3 mg nikotin untuk saat ini bisa lebih dari sebulan. Jika kita rincikan, maka penulis hanya menerima 0,1 mg nikotin perhari dan 3 mg nikotin dalam 1 bulan.

Memang bagi sebagian orang hal ini masih tetap buruk karena pandangannya terhadap nikotin. Tapi coba fokus dan garis bawahi kata lebih baik, setidaknya orang yang beralih memakai vape menjadi lebih sehat. Meski demikian, vape juga tidak disarankan bagi yang bukan perokok.

Untuk lebih mudahnya lagi, mari kita beri perbadingan dengan makanan/minuman agar bisa melihat dari segi kesehatan.

Rokok = Junk food, gorengan, alkohol/whisky, dll
Vape = Air teh
Tidak vaping dan merokok = Air putih

Dan, Manfaat yang sangat penulis rasakan, yang pertama adalah tidak batuk berat lagi seperti orang tua.

Yang kedua, saat bangun tidur nafas terasa lega tanpa ada rasa sesak lagi di dada. Bahkan kebiasaan mengorok atau mendengkur saat tidur pun hilang.

Yang ke-tiga, saat bulan ramadhan ketika berbuka maupun sahur tidak sibuk lagi mencari rokok konvensional. Para perokok pasti paham bagaimana rasanya setelah makan jika tidak merokok. 

Ketika berbuka puasa setelah makan atau cuma minum, rokok lah yang paling dicari. Begitu pula saat sahur sebelum imsak, mesti dipuas-puasin untuk merokok.

Alhamdulillah, semenjak beralih memakai vape malah sampai lupa untuk vaping setelah berbuka puasa maupun saat sahur. Tau-tau sudah imsak, dan tak ada perasaan untuk buru-buru ingin vaping sedikit seperti kala merokok.

Yang ke-empat, tidak menghilangkan kenyaman orang-orang disekitar kita dengan bau yang tidak sedap serta dengan bau mulut saat berbicara.

Dulu penulis berpikir sama hal dengan yang lainnya bahwa sesudah merokok sebaiknya memakan permen-permen untuk menghilangkan bau rokok, ternyata hal itu tidak benar. 

Pernah beberapa kali penulis memakan 2-3 permen sehabis merokok lalu mengobrol dengan orang atau keponakan, mereka tetap bisa mencium bau dari mulut kita dan mengetahui jika kita habis merokok. 

Wah, apalagi bagi perokok berat, bayangkan betapa menyengat bau yang tidak hilang tersebut.

Malah sejak vaping, mulut jadi tidak bau lagi. baju pun tidak menyisakan bau rokok, malah jadi wangi. Pernah kejadian saat dulu memakai liquid rasa kopi, keponakan mengira penulis habis nongkrong di warung kopi atau coffee shop, ha ha ha 

Yang ke-lima, vape tidak menyebabkan perokok pasif. Hal ini membuat kita sangat aman dalam bergaul terutama saat bermain dengan anak-anak dan balita. Kita bisa bebas menyetuh dan mengendong bayi tanpa ada perasaan takut.

Meski begitu, kita juga tetap harus memperhatikan bahwa tidak boleh sembarangan vaping disekitar mereka apalagi dalam ruangan tertutup. Dan, juga jangan sampai menghembuskan langsung uap vape ke wajah mereka.

Yang ke-enam, ruangan dalam rumah atau kamar tidak menjadi pengap. Bahkan kita bisa vaping dalam ruangan ber-AC ataupun di dalam kendaraan seperti mobil.

Yang terakhir, keuangan jadi lebih hemat, meski ini bergantung pada masing-masing individu dalam mengelola keuangannya. Sebab biasanya uang bukan habis karena vape, justru habis ke hal-hal lainnya. Oleh karenanya, hal ini penulis letakkan dibagian akhir. 

Dan, sudah banyak artikel bertebaran di internet serta medsos, juga orang-orang yang mengedukasi tentang perbandingan biaya merokok vs. vaping, yang bila kita ikuti akan benar-benar menghemat pengeluaran sehingga dana bisa kita tabung atau digunakan pada kebutuhan lainnya.

Nah, poin-poin diatas telah menyimpulkan pada kita, mengapa vape lebih baik daripada rokok konvensional. Jadi mulai sekarang, mari kita pergunakan sesuatu hal itu dengan bijak dan tepat ya.

Sekian saja untuk artikel kali ini. Semoga saja kalian jadi bisa mengerti juga paham akan arti kata “lebih baik” dalam vaping.

Mohon dimaafkan apabila terdapat banyak kata/kalimat yang amburadul atau kurang pantas. Semoga niat baik ini bisa disambut dengan hangat.

Pada postingan berikutnya, penulis akan mencoba untuk membagikan tulisan mengenai mitos dan isu terkait dengan vaping. 

Serta apa saja kendala bagi pemula untuk beralih ke vape, sehingga menyebabkan mereka kembali menyentuh rokok konvesional.

Apakah kita sekata? Jangan lupa tinggalkan komentar ya

Related Posts

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter